Blogger Layouts

October 09, 2011

Kehidupan

Alangkah indahnya sebuah kehidupan, andai kita dapat memiliki semua yang
diinginkan. Barangkali ini yang difikirkan oleh kebanyakan orang ketika melalui harihari
dalam hidupnya. Semua orang ingin hidup bahagia, namun rasa bahagia itu milik
peribadi dan selalunya tidak sama dengan apa yang dimiliki oleh orang lain.
kita beLajar meLupakan seseorang yg meLupakan kita..
kita beLajar memaafkan semua yg mnyakiti kita..
kita beLajar untuk jadi yg terbaik untuk org yg kita sayangi..
Apa yang ada jarang disyukuri apa yang tiada sering dirisaukan..
Tanda orang sayang kita adalah mereka akan cuba bercakap dengan jarak yang paling hampir dengan kita, oleh kerana begitu hampir, kadang kadang mereka berbisik dan kita masih mampu mendengarnya, maka malam ini, apa kata kita berbisik pada Tuhan di tikar sejadah tanda sayangnya kita pada Dia
 
 
 

October 08, 2011

Kematian yang semakin dekat



"Berapa ramai anak-anak muda
yang sedang bermain pagi dan petang
sedangkan kain-kain kafannya dah mula dikoyakkan orang
tapi dia tak tahu?

Berapa ramai anak kecil yang diharapkan lahir
menjadi orang yang hebat
tetapi mati sejurus selepas dia dilahirkan?

Dan berapa ramai gadis yang dihias indah
pada malam pengantinnya
rupa-rupanya pada keesokan harinya orang datang
untuk menguruskan jenazahnya."

~Itulah hakikat kematian~
Terasa semakin dekat dengan kematian.


ibarat daun yang berguguran




October 07, 2011

Ujian Allah pada hambaNya

Semakin banyak kurasakan ujian Allah beri padaku.
Berbagai-bagai dugaan datang dengan serentak.
Menghentak jiwa,membuatkan hati jadi sayu,fikiran jadi keliru.

Air mata menjadi saksi kelemahan diri ini.
Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu.
Si dia telah buat keputusan.
Aku terpaksa terima walaupun sangat pahit.
Jiwa aku bagai dihempap dengan macam-macam rasa yang kadang-kadang menyebabkan lahir rasa kecewa dalam diri.

Kenapa dia memilih keputusan ini??
Apa yang berlaku ni??
Kenapa buat begini??
Berbagai-bagai soalan menerjah dibenak fikiran ku.
Masih banyak yang belum terjawab.
Dihujung persoalan-persoalan ku ini..
Aku sedar bahawa aku ini hanyalah seorang hamba kepada tuan yang mencipta.
Aku terhutang budi kepadaNya.

Ujian yang diberikan ini adalah yang terbaik untukku.
Ku mohon dengan sangat agar dia menjadi milikku ya Allah.

Ya Allah..dengan ujian ini mudah-mudahan aku menjadi manusia yang lebih tabah selepas ini.




ujian dari Allah pada hambaNya






September 06, 2011

ketika Cinta



Ada tiada rasa dalam jiwa
Rindu akan memanggil-Mu
Karna setiap jiwa t'lah bersumpah
Setia hanyalah kepada-Mu
Bila cinta ada di dalam jiwa
Wangi bunga dunia tanpa nestapa
Segala yang dirasa hanyalah Dia
Hati 'kan memuja hanya pada-Nya
Ketika cinta memanggil
Gemetar tubuhku
Ketika cinta memanggil
Hangatnya nafasku
Ketika cinta memanggil
Menderu sang rindu
Ketika cinta memanggil
Rindu,rindu,rindu qalbu
Memanggil-manggil nama-Mu
Seperti terbang di langit-Mu
Tenggelam di lautan cinta-Mu
Bertabur qalbu yang rindu
Melebur menjadi satu
Bagai menari diiringi pelangi
Ketika cinta memanggil

July 17, 2011

Ketika Allah Memilihmu Untukku..

Padamu yang Allah pilihkan dalam hidupku..

Ingin ku beri tahu padamu..

Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia..

Orang tua yg begitu sempurna..

Dengan cinta yg begitu membuncah..

Aku dibesarkan dgn limpahan kasih yang tak terhingga..

Maka, padamu ku katakan..

Saat Allah memilihmu dalam hidupku,

Maka saat itu Dia berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku..

Memperlakukanku dgn sayang yang begitu indah..

Padamu yang Allah pilihkan untukku..

Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku,

Aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan..

Maka, ketika Dia memilihmu untukku,

Maka saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dgn keberadaanmu.

Dan aku tahu, Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna..

Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu..

Karena kelak kita akan satu..

Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku,

Kau dan aku akan menjadi 'kita'..

Padamu yg Allah pilihkan untukku..

Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dgn ilmu dan tarbiyah,

Membentukku menjadi wanita yg mencintai Rabbnya..

Maka ketika Dia memilihmu untukku,

Maka saat itu, Allah mengetahui bahwa kaupun telah menempa dirimu dgn ilmuNya.. Maka gandeng tanganku dalam mengibarkan panji-panji dakwah dalam hidup kita..

Itulah visi pernikahan kita..

Ibadah pada-Nya ta'ala..

Padamu yg Allah tetapkan sebagai nahkodaku..

Ingatlah.. Aku adalah mahlukNya dari tulang rusuk yang paling bengkok..

Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah..

Maka, ketahuilah.. Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah,

Sungguh hatiku tetaplah wanita yg lemah pada kelembutan..

Namun jangan kau coba meluruskanku, karena aku akan patah..

Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah..

Namun tatap mataku, tersenyumlah..

Tenangkan aku dgn genggaman tanganmu..

Dan nasihati aku dgn bijak dan hikmah..

Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu..

Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku..

Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku..

Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan..

Maka dimataku kau adalah yang terindah,

Kata2mu adalah titah untukku,

Selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu..

Maka kalau kau berkenan ku meminta..

Jadilah hunian yg indah, yang kokoh…

Yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya..

Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku…

Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita..

Maka didiklah mereka menjadi generasi yg dirindukan syurga..

Yang di pundaknya akan diisi dgn amanah-amanah dakwah,

Yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad..

Yang darahnya mengalir darah syuhada..

Dan ku yakin dari tanganmu yg penuh berkah, kau mampu membentuk mereka..

Dengan hatimu yg penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka..

Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..

Padamu yang Allah pilih sebagai imamku…

Ku memohon padamu.. Ridholah padaku,

Sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi..

Mudahkanlah jalanku ke Surga-Nya..

Karena bagiku kau adalah kunci Surgaku..

Dari Ummu Salamah, ia berkata, "Rasulullah S.A.W bersabda : "Seorang perempuan jika meninggal dan suaminya meridhoinya, maka ia akan masuk surga." (HR. Ahmad dan Thabrani)

April 28, 2011

Al-Baqarah 216

~bakal menempuh satu perkara perit~


mudah-mudahan dapat lalui dengan baik



Surah Al-Baqarah Ayat 216 :

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

April 06, 2011

Hati ini berbicara




ku bangun bersujud menyembah Sang Pencipta
mengharapkan keampunan atas kekhilafan yang dibuat
hati yang kian lama tidak merintih kini kembali hadir
membuatkan mata kembali kepada fitrahnya,menangis kepada Penciptanya

Wahai hati
sedarlah bahawa hidup ini wajib ada nya dugaan
walaupun kau mampu lalui atau tidak
Hadapilah

menangis dan menangislah

rasa hiba mencengkam diri
mendengar alunan ayat suciMu ya Rabbi
kerdilnya diri ini,terlalu banyak dosa yang telah ku lakukan ya Allah..
seluruh tubuh sujud mengharapkan dosa2 diampunkan
air mata ini mengalir deras diarah oleh hati yang dipinjamkan oleh Pemiliknya

Ya Wahab...
permudahkanlah urusanku
cantikkanlah akhlakku seperti mana cantiknya anggota yang Kau pinjamkan ini
ku tak layak untuk memasuki syurgaMu
tapi..
ku tak sanggup untuk hadapi NerakaMu
Ya Ghafur...ampunilah dosa-dosaku



Wahai Tuhan pemilik hati
tetapkan hati ini atas jalanMu
tetapkan jalan untukku didunia dan diakhirat kelak
ku mengharapkan redha dariMu ya Rahman

Dengan sifat RahimMu ku bermohon
perkenankanlah permohonan ku ini..


wahai diri..teruskan berzikir kepada pemilikMu
kerana masa sudah suntuk
terlalu banyak tugas yang wajib dilaksanakan
keep moving!

~mendambakan cinta sesuci embun pagi~

March 31, 2011

Cahaya itu

Akhirnya..

mendapat kembali kekuatan dan keyakinan setelah sekian lama.ditakdirkan Allah bertemu jua,menjadikan satu motivasi menggerakkan seluruh sel-sel yang ada dalam diri milikNya ini untuk terus utuh berjuang menyebarkan dakwah.

rasa tenang dan gembira datang menyelinap masuk ke dalam rongga-rongga tubuh bersatu menjadi spirit yang sukar ditemui di dalam naskah.

Ya Allah..satukan hati ini dengan menjadikan Mu sebagai Pencipta kepada sekalian makhluk,kekalkanlah ketenangan ini.

Setiap makhluk di langit dan dibumi hanya milikMu, diriku seorang hamba yang hina lagi lemah,keji lagi hina rasanya apabila memikirkan keterlanjuran yang dibuat.

Ku yakin dan bermohon padaMu ya Ghafur,ya Rahman..ampunkan dosa-dosa diri ini.ku bersujud dan berserah hanya padaMu.

Cahaya itu sungguh menenangkan dan mengembirakan!

terlalu banyak yang ingin diungkapkan,namun menjadi kelu dan terpaku hanya mampu tersenyum.

Engkau yang menciptakannya,menetukannya..
Ianya hak Mu ya Allah..
ku mohon padaMu,izinkan ku untuk bersama-sama dengannya walau seketika sebelum hembusan nafas terakhir..

ku mohon dengan sangat ya Rabb



Ya Allah..bilakah lagi akan ku mendapatinya =_=

February 10, 2011

Warkah dari hati



Malam tidak pernah berhenti memalapkan siang,
Menumpahkan embun pada sang tumbuhan,
Menghamparkan kedinginan mahkluk Allah ini.

Aku masih terpaku dengan kebesaran serta penciptaan Pencipta,
Meskipun kelam suria malam,
Yakin pasti ada sinar di balik kegelapan,
Yang disangka penuh dengan pancaroba.

Tertunduk si pencetak warkah,
Merasakan debar di hati semakin berkocak !
Apakah yang ada di dalamnya,
Penuh menuturkan kalimah yang tidak dapat dilihat jua di fahami.
Sukar sekali.

Menitis dari kelopak mata di pena,
Gugur di medan risalah cinta,
Ah ! Hanya muslihat semata,
Mengatakannya namun tetap dusta,
Di mana janji yang diucap dulu kala ?

Itulah karya rahsianya yang lama,
Masih tersimpan rapi di laman jiwa,
Terkadang ia melihat dan terus melihat,
Mendamba rahsia hati akan tercipta,
Dan kekal untuk selamanya.

Berdekad-dekad langkah sudah mencari resam diri,
Mencari personaliti menjadi yang terbaik,
Untuk cinta si Khaliq dan keranaNya,
Semoga sampai ke syurga.




January 31, 2011

Manusia, Akal dan Haiwan







Kehidupan ini penuh rahsia. Kerana itu, ia sentiasa mendebarkan sebagaimana ia juga begitu mengujakan saat ia dibongkar atau ia meljelmakan sendiri hakikat dirinya. Kerana itu juga, manusia terus seronok untuk terus hidup. Bukan lagi kerana perutnya, tetapi kerana akalnya terus lapar mencari hakikat dan rahsia kehidupan.

Itu manusia. Jika haiwan, maka debaran atau keterujaan itu tiada pada mereka. Sebabnya, tiada rahsia yang terhijab di sisi mereka untuk dibongkar dan dinikmati. Mereka tidak lebih selain sebahagian daripada kehidupan dan alam yang mengelilingi manusia. Maksudnya, haiwan itu sendiri adalah rahsia.





Semua sama kecuali manusia. Sebab yang disepakati adalah satu, manusia memiliki suatu ‘wujud’ yang pelik dan rahsia sekali pengenalannya. Dia memiliki akal. Dengannya ia berbeza dari segala di dunia ini. Akal ini melonjakkan manusia untuk menjadi tuan kepada dunia ini. Dunia tercatur pergerakannya oleh akal yang hebat ini. Itulah kehebatan akal. Ia menguasai dunia dengan membongkar rahsia dunia.





Bayangkan, jika bumi ini tanpa akal dan manusia, adakah anda boleh meneka siapakah raja di bumi ini? Harimau atau kancil? Mana satu pun, kedua – duanya hanyalah membangunkan dunia hutan rimba. Tak akan ada Menara Warisan!



Tetapi malang adalah rakan kemanusiaan. Rahsia alam terus kejap. Semakin akal membongkar, semakin alam menari bersama kunci-kunci kerahsiaannya. Dan haiwan, makhluk yang menjadi sebahagian alam yang mengelilingi manusia itu terus menerus menjadi penonton kehidupan, melihat manusia bersilat menerjang badai kerahsiaan yang semakin menyombong.

Saat manusia bergembira dapat melihat bumi dari planet Marikh, haiwan tak pun ambil pusing. Bukanlah kerana haiwan itu sudah pun melihatnya, tetapi kerahsiaan yang baru terbongkar itu bukanlah suatu kerahsiaan di sisi mereka. Mereka telah pun memiliki hakikat kerahsiaan yang tidak memerlukan pembongkaran demi pembongkaran. Bagaimana?

Tahukah manusia siapa yang menganugerahkan mereka akal yang bergeliga itu? Kemudian, mengapa akal itu kekal di dalam diri mereka dan tak pun mengalir masuk ke dalam otak anjing atau kucing kesayangan saat mereka membelai dan memeluknya?

Dalam membelek – belek teori moden barat, ada yang menjawab, akal terhasil daripada proses pemakanan yang panjang yang dilalui manusia. Ertinya akal itu terhasil melalui usaha nenek moyang terdahulu yang bodoh dungu. Jambatan evolusi akhirnya melahirlah manusia baru dengan akal yang hebat!




Jika begitu, namakan makanan manusia dahulu yang tidak dimakan oleh nenek moyang kepada haiwan hari ini, lalu tersadunglah haiwan daripada memiliki akal yang ajaib buat menyaingi akal manusia? Jika begitu, senaraikan makanan terpilih dan suapkannya kepada haiwan hari ini dan kita bersama melihat perubahan otak cicitnya 100 tahun atau 1000 tahun akan datang walau dengan sedikit anjakan. Jika begitu, suapkan manusia dengan makanan haiwan gajah dan kita saksikan adakah dia kemudiannya menjadi manusia berotak gajah?

Maksudnya, adakah manusia hari ini bersedia untuk eksperimen seperti ini? Atau, ia tidak lebih selain jenaka ilmiah? Justeru adakah kita mampu hidup dengan jawaban-jawaban yang bersifat zhan, sangkaan dan andaian yang jauh daripada hakikat dan kepastian itu?

Begitulah manusia, di sebalik keterujaan mengecapi kehidupan yang dibangunkan oleh akal mereka, mereka terus buntu untuk membina keyakinan yang pasti mengenai kehidupan. Jika akal sendiri pun mereka gagal menafsirkan hakikatnya, bagaimanakah boleh mereka terus mendabik dada untuk hanya bergantung pada akal yang bergantung pula kepada keajaiban mata, telinga dan panca indera lainnya?

Jadi, tidakkah manusia terlalu memerlukan sokongan lain di samping akalnya? Ya, demi kehidupan yang lebih bermakna dengan ilmu dan keyakinan yang benar terhadap hakikat kehidupan, akal memerlukan rakan yang membantu. Tetapi apakah yang lebih gagah daripada akal? Berjalanlah sampai menjejak pucuk dunia atau koreklah lubang sampai menerobos perut bumi atau binalah tangga sampai mencakar dada langit, anda tidak akan menemui sebarang apapun yang lebih ajaib daripada akal kecuali satu. Satu itu bukan harta, bukan pangkat, bukan A dan bukan juga Z. Satu itu adalah agama. Agama yang bermaksud wahyu atau berita dari alam ghaib.

Agama itu wujud dan wujudnya adalah lebih wujud daripada akal. Ia lebih menempati dan lebih dekat di dalam diri manusia. Ada manusia berusaha menolaknya, tetapi tidak pernah dan tidak akan ada manusia yang berjaya menolaknya daripada kehidupan.




Para rasul membawa ugama semenjak sekian lama sepanjang sejarah kehidupan manusia dan ada di antara mereka yang mati dibunuh kerananya. Tetapi agama tidak pernah mampu dibunuh dan dikuburkan. Kini, walaupun selepas lebih seribu tahun dunia bergerak tanpa rasul yang diutus dari alam ghaib, agama terus hidup dan mustahil manusia mampu meramal kematian untuk ugama.

Agama lebih ajaib daripada akal. Ketamadunan manusia dibina oleh jutaan akal yang wujud di dalam diri jutaan manusia. Tetapi manusia bertamadun sepanjang zaman dibina oleh agama dari dalam diri sekelompok kecil insan bergelar al rasul. Akal membina dunia manakala agama pula membina manusia. Manakah yang lebih menakjubkan?

Tetapi malang bagi agama (Hakikatnya, malang bagi manusia). Manusia melayan ugama seperti anjing kurap. Semata-mata kerana ianya datang daripada bukan diri mereka, tetapi al rasul, maka ia ditentang habis-habisan. Mereka mendakwa ianya ghaibiyyat yang bersifat khayalan dan dongengan, lalu mereka menolak agama.

Malang buat manusia. Tidakkah agama telah memperkenalkan dirinya dengan aneka kerahsiaan yang dibongkar, sedang manusia tak pun mampu membongkar rahsia wujud akal sendiri yang diagungkannya itu? Walhal, agama jugalah yang telah membuka kunci rahsia hakikat akal untuk manusia memahami hakikat diri.

Agama berkata atau berfirman; Akal adalah tunjang taklif. Akal begitu khas dicipta untuk manusia menerima beban kehidupan ciptaan Allah di bumi. Manusia dinobat sebagai khalifah kepada pencipta alam untuk mentadbir bumi dan melaksanakan kehendakNya. Akal adalah senjata. Senjata khusus milik khalifah Allah di muka bumi.

Tetapi, justeru manusia enggan menerima amanah agung ini, segala – galanya menjadi payah buat agama menempatkan diri di celah kehidupan duniawi ini. Yang kabur disembah, manakala yang terang dibutakan.

Dr Said Ramadhan al Buti, seorang cendekiawan besar muslim menggambarkan, jika taklif Ilahi itu menuntut manusia agar beriman bahawa ‘matahari itu wujud’, nescaya akan ada manusia yang bangkit untuk menafikannya dengan pelbagai hujah yang dicipta sambil berkata, matahari itu wujudnya hanyalah khayalan! Semata – semata kerana ianya taklif Ilahi, segala yang jelas dan hakikat dibalik-balikkan sehingga tampak kabur, khayal dan batil.

Maka beruntunglah mereka yang menabalkan ugama sebagai raja kehidupan dan akal sebagai pengawalnya.

( Artikel ini disiarkan untuk kolum Agama Dan kehidupan akhbar Siasah/4 )


dari nikabduh.wordpress.com